AYAT LIMA PULUH QAF Menarik untuk membahas tentang jenis amalan mahabbah yang terkenal di dunia ilmu hikmah ini. Dalam khasanah sejarah hidup Rasulullah SAW, kita akan menemukan sebuah wacana tentang amalan yang terkenal dengan nama AYAT LIMA PULUH QAF, atau juga di Indonesia kita mengenal juga dengan AYAT LIMA yang lebih ke arah amalan mahabbah/pengasihan.
Ibnu Mas’ud RA meriwayatkan: Rasulullah s.a.w selalu membaca ayat lima ini baik beliau sedang berada di situasi yang aman atau sedang dalam perjalanan dan dalam situasi konflik dan peperangan. Dalam peperangan beliau selalu dapat mengalahkan orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan selalu mendapat pertolongan ALLAH SWT.
Aisyah RA meriwayatkan: Rasulullah s.a.w menerangkan bahawa bila ayat lima ditulis di dalam bejana, kemudian diisi air dan airnya diminum pada hari jumaat, maka akan disembuhkan penyakitnya kemudian diisi hatinya dengan cahaya petunjuk, keyakinan dan kasih sayang. Dan bila dibaca oleh seorang pemimpin, maka akan ditetapkan hatinya dan diberi pengaruh serta kekuatan, dan patuh kepadanya semua orang-orang yang dipimpinnya. Jika ditulis dan digantungkan pada ujung senjata untuk menghadapi musuh dalam pertempuran, maka ALLAH SWT akan memecah-belahkan kekuatan musuh.
Salman Al-Farsi r.a berkata: Rasulullah s.a.w mengajarkan kepadaku ayatlimakemudian beliau berkata: siapa yang membaca dan mengamalkannya, ALLAH S.W.T akan melanjutkan usianya dan mengampuni dosanya dan mudah tercapai apa yang dikehendaki. Tafsir Al-Arais menjelaskan bahwa jika menghadap raja yang kejam, ia akan terpelihara dari kekejamannya dan tipu dayanya. Maka ayatlimaini adalah dinding dari kejahatan manusia dan jin serta syaitan.
Ayat lima sebagaimana yang telah dibeber banyak manfaatnya tersebut sebenarnya ayat-ayat yang diambil dari lima surah dalam Al-Quran yaitu
Ayat lima sebagaimana yang telah dibeber banyak manfaatnya tersebut sebenarnya ayat-ayat yang diambil dari lima surah dalam Al-Quran yaitu
Ayat pertama: Surah Al-Baqarah ayat 246
Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil sesudah Nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka: “Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah”. Nabi mereka menjawab: “Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang.” Mereka menjawab: “Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari kampung halaman kami dan dari anak-anak kami?”. Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, merekapun berpaling, kecuali beberapa orang saja di antara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang zalim. QS. al-Baqarah (2) : 246
Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil sesudah Nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka: “Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah”. Nabi mereka menjawab: “Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang.” Mereka menjawab: “Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari kampung halaman kami dan dari anak-anak kami?”. Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, merekapun berpaling, kecuali beberapa orang saja di antara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang zalim. QS. al-Baqarah (2) : 246
Ayat kedua : Surah Ali-Imran ayat 181
Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan orang-orang yang mengatakan: ” Sesungguhnya Allah miskin dan kami kaya “. Kami akan mencatat perkataan mereka itu dan perbuatan mereka membunuh nabi-nabi tanpa alasan yang benar, dan Kami akan mengatakan (kepada mereka): “Rasakanlah olehmu azab yang membakar. ” QS. Ali Imran (3) : 181
Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan orang-orang yang mengatakan: ” Sesungguhnya Allah miskin dan kami kaya “. Kami akan mencatat perkataan mereka itu dan perbuatan mereka membunuh nabi-nabi tanpa alasan yang benar, dan Kami akan mengatakan (kepada mereka): “Rasakanlah olehmu azab yang membakar. ” QS. Ali Imran (3) : 181
Ayat ketiga: Surah An-Nisaa ayat 77
Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka: “Tahanlah tanganmu (dari berperang), dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat!” Setelah diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-tiba sebahagian dari mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu takutnya. Mereka berkata: “Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada kami sampai kepada beberapa waktu lagi?” Katakanlah: “Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa, dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun. QS. an-Nisa’ (4) : 77
Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka: “Tahanlah tanganmu (dari berperang), dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat!” Setelah diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-tiba sebahagian dari mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu takutnya. Mereka berkata: “Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada kami sampai kepada beberapa waktu lagi?” Katakanlah: “Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa, dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun. QS. an-Nisa’ (4) : 77
Ayat keempat: Surah Al-Maidah ayat 27
Ceriterakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): “Aku pasti membunuhmu!”. Berkata Habil: “Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa”.
QS. al-Mai’dah (5) : 27
Ayat kelima : Surah Ar-Rad ayat 16
Ceriterakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): “Aku pasti membunuhmu!”. Berkata Habil: “Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa”.
QS. al-Mai’dah (5) : 27
Ayat kelima : Surah Ar-Rad ayat 16
Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengembang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan.
QS. ar-Ra’d (13) : 17
QS. ar-Ra’d (13) : 17
Kenapa limaayat ini juga disebut AYAT LIMA PULUH QAF? Sebab setiap satu darilimaayat itu terdapat sepuluh huruf QAF. Untuk asbabun Nuzul atau sebab sebab turunnya ayat di atas, Silahkan dibuka Tafsir Al Qur’annya..
AMALAN MAHABBAH YANG BERKHODAM
Di dalam sebuah postingan dari sedulur Aditya Riza Kurniawan di http://wongalus.wordpress.com/2011/01/04/pengasihan-asma-khodam-pengasihan-ayat-5/ yang juga ada di Kitab Mahabbah karya KH Zakhwan Anwar, bahwa Ayat Lima yang disebutkan di atas yang sudah diramu menjadi amalan Mahabbah tersebut adalah:
Di dalam sebuah postingan dari sedulur Aditya Riza Kurniawan di http://wongalus.wordpress.com/2011/01/04/pengasihan-asma-khodam-pengasihan-ayat-5/ yang juga ada di Kitab Mahabbah karya KH Zakhwan Anwar, bahwa Ayat Lima yang disebutkan di atas yang sudah diramu menjadi amalan Mahabbah tersebut adalah:
KAMAA-IN ANZALNAAHU MINAS SAMAA-I , FAKHTALATHO BIHI NABATUL ARDHI FA ASBAHA HASYIIMAN TADZRUUHUR RIYAH, YAA HAGHQOLZAA-IIL HUWALLOOHULLADZI LA ILAAHA ILLA HUWA `AALIMUL GHOIBI WASY SYAHAADATI HUWAR ROHMAANUR ROHIIM, YAA JAGHSYAKYAA-IL YAUMAL AZIFATI IDZIL QULUUBUL LADAL HANAJIRI KAZHIMINA MA LIZH-ZHOLIMINA MIN HAMIIMIW WALAA SYAFII-IY YUTHOO` , YAA GHODZ YAA-IIL `ALIMAT NAFSUN MAA AKHDOROT FALAA UQSIMU BIL KHUNNASIL JAWARIL KUNNASI WAL LAILI IDZAA `AS `ASA WAS-SUB HI IDZAA TANAFFAS, YAA WA` ZAL ZAA-IL SHOD WAL QUR`AANI DZIDZ-DZIKRI BALILLADZIINA KAFARUU FII `IZZATIW WA SYIQOQ, YAA DAGHSYA` YAA-IIL TAWAKKALUU YA KHUDDAAMA HAADZIHIL AAYAATI, WA AYYUHAS SAYYID MAYTHOTHORUN BI TAHYIIJI QOLBI … … … (NAMA TARGET) , `ALA MAHABBATI WA MAWADDATI ALUUHAN ALUUHAN, AL `AJAL AL `AJAL, AS SAA`AH AS SAA`AH, `ALAA MULKI SULAIMAANA BIN DAAUDA ALAIHIMAS SALAAM BIHAQQIT TAUROOTI WAL INJIILI WAL ZABUURI WAL FURQOONI BIHAQQI MUHAMMADINIL MUSTOFAA SHOLALLOOHU ALAIHI WA SALLAM WA BIHAQQI HADZIHIL AAYATIL `IZHOM WAL ASMAA-IL KIROOM WA BIHAQQI KAHFAZMAHYUUSYIN ALLOHUMMA INNI AS ALUKA AN TUSAKH KHIROLI WA TUHARRIKA LI QOLBA …. …. ….(NAMA TARGET) `ALAA MAHABBATI WA MAWADDATI NASHRUM MINALLOOHI WA FATHUNG QORIIB.
Dengan tata cara sebagai berikut dibaca 7x setelah sholat 5 waktu dan 41x sehabis sholat hajat selama 7 hari. Setelah 7 hari bisa dibaca 3x/7x setelah sholat. Pada saat membaca nama target lakukan visualisasi sejenak. Kalau untuk umum …..(nama target) diganti : “semua yang memandangku” -“fii qulubinnas (semua manusia)” -“fii qulubin nisa-i (semua wanita)’ -“fii qulubir rijal (semua laki-laki)”
Tata cara lain diungkap seorang AHLI HIKMAH yaitu ayat diatas dibaca 93 x pada hari Jumat. Bahkan banyak fadhilah lain dari lima ayat di atas di antaranya pelunasan hutang, rezeki mengalir, memanggir orang yang minggat atau pergi jauh tak kembali, dan seterusnya tentu doa mahabbahnya diganti dengan doa sesuai keinginan kita.
Konon, amalan ini sudah banyak yang membuktikan kehandalannya. Saya sendiri sampai sekarang belum pernah mengamalkan amalan ini dan sama sekali tidak tahu apa serta bagaimana amalan ini bekerja. Oleh sebab itu bagi sedulur-sedulur yang sudah mengamalkan atau sedulur pemerhati ilmu hikmah monggo didiskusikan agar sedulur yang lain mendapatkan pengetahuan yang lebih mendetail. Sebelum dan sesudahnya saya mengucapkan terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar