MENUMBAL RUMAH PEKARANGAN Apabila Anda membeli tanah pekarangan dan ingin agar nanti dalam membangun rumah dan menempati rumah tersebut bisa aman tidak ada gangguan, atau Anda merasa bahwa di pekarangan Anda terasa sangar dan ada sesuatu yang tidak beres, maka ada baiknya dilakukan laku untuk menumbal pekarangan/rumah tersebut.
Menumbal pada hakikatnya adalah menselaraskan energi “chi” negatif yang ada agar menjadi netral, bahkan menjadi positif sehingga nantinya apabila tanah pekarangan tersebut dihuni maka penghuninya tidak mengalami godaan atau bila digunakan untuk kepentingan bisnis dan lain-lain akan mendatangkan keuntungan.
Laku untuk menumbal rumah yaitu puasa 2 hari, dilanjutkan dengan patigeni sehari semalam. Perlu disediakan uyah/garam 4 genggam serta membaca doa 4 x saat jam 1 malam sambil mengitari pekarangan/rumah. Garam 4 genggam tadi ditabur-taburkan hingga habis. Jadi kita berkeliling rumah tersebut 4 kali. Doanya sebagai berikut:
“Danyang smara bumi, ingsun pakuning bumi, asuning rijeki mring sira sanak putumu salawase, sira sun pitaya njaga karas iki, sira sun waleri tan kena angganngu gawe, sira manggona ing pernah pojok papat; slamet slamet slamet soko kersaning Allah”
Setelah selesai membaca doa dan berkeliling pekarangan 4 kali, kemudian duduk di belakang rumah, menghadap menurut arah rumah/pekaranga menghadap. Kalau rumah menghadap ke selatan, maka duduknya menghadap ke selatan juga. Duduknya ditata yang paling nyaman kemudian diam hening meditasi mengheningkan cipta, nanti kita akan mendapatkan bisikan gaib dalam hati. Bila sudah mendapat bisikan gaib, maka kita boleh mengakhiri laku tersebut untuk makan atau tidur. Namun bila belum, maka laku diteruskan sampai pagi, dan boleh makan dan tidur.
Maka, pekarangan/tanah yang energinya “chi” negatif akan berubah menjadi positif, bila ada makhluk halus maka mereka tidak akan mengganggu atau bila rumah tersebut untuk dihuni/untuk keperluan bisnis maka akan mendatangkan menguntungkan atas kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar